Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

Bolehkah Penderita Dispepsia Berpuasa?

Pertanyaan ini banyak beredar dikalangan masyarakat. Masih banyak yang beranggapan berpuasa malah akan memperparah gejala. Karna pada saat kita akan berpuasa selama seharian asam lambung yang meningkat tetapi tidak ada asupan makanan menyebabkan gejala maag. Benarkah??

Menurut pendapat para ahli:

Prinsipnya Orang yang mempunyai keluhan maag malah dianjurkan untuk berpuasa. Penderita dispepsia atau maag terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok fungsional dan organik.
Dispepsia fungsional berarti saat didiagnostik dengan endoskopi tidak ditemukan adanya kelainan. sedangkan yang dispepsia organik ditemukan adanya kelainan. Angka kejadian D.fungsional sekitar 60-70% dan D.Organik sekitar 30-40% , jadi sebagian besar adalah fungsional

Dispepsia terjadi karena ketidakteraturan makan, sering mengkonsumsi makanan cemil-cemilan yg mengandung coklat, keju, lemak dan merokok sepanjang hari. Bisa karena faktor stres. Nah, pada saat mereka berpuasa, maka makannya menjadi teratur, karena akan melakukan sahur dan berbuka serta menghindari makan cemilan yang tidak sehat juga rokok. Kalau orang berpuasa faktor stresnya menjadi terkendali yang mencegah lonjakan produksi asam lambung. Dia akan lebih Tenang.

Pada orang yang Dispepsia Organik kita lihat dulu apa penyebabnya apakah tukak ,  kemudian diobati dan boleh berpuasa.  Namun bila penyebabnya tumor atau kanker maka tidak boleh berpuasa, dan ada beberapa penderita yang tidak boleh berpuasa seperti kalau sudah akut, muntah-muntah hebat dan tidak bisa makan. karena orang yang berpuasa itu tetap dianjurkan untuk makan dan sahur, kalau tidak bisa sahur dan buka secara optimal , maka tidak bisa berpuasa. jadi tergantung berat penyakit yang dialami.

Untuk orang yang berpuasa minggu-minggu pertama adalah minggu yang berat karena ini minggu penyesuaian. untuk itu akan diberikan obat untuk menurunkan asam lambung guna dapat melewati minggu-minggu pertama puasa dengan baik. Maka dapat dikonsultasikan kepada dokter.

Kesimpulannya berpuasa dapat mengendalikan faktor stres, mengatur pola makanan yang masuk juga dapat  menghindari  kebiasaan buruk yang memperparah gejala dispepsia atau maag kita. So, jangan takut untuk berpuasa .

sumber : semijurnal Ethical Digest